Mulai minggu ini aku resmi menerima job desc baru dan aku berpartner dengan salah satu anak inventory bernama Mbak D.
Aku sebenarnya senang-senang aja dikasih kerjaan baru, tapi yang bikin nyesek adalah orang yang nraining kami.
Bukannya gimana ya, suaranya itu lho ibarat kata kalo Mrs itu ngomong orang bolot pun langsung denger.
Pagi ini dimulai lah teriakan-teriakannya pada pemborong, aku memang belum terbiasa mendengar teriakannya karena aku tergolong baru kerja disitu.
ternyata suara bak petir di siang bolong itu tidak berhenti disitu, partner baru ku yang sudah 3 tahun kerja disitu menerina salah satu sambarannya.
semula aku tidak menyadari paska moment menegangkan itu, kemudian aku tersadar kalo Mbak D menangis. Oh no, aku ga tahu apa yang harus aku lakukan. truthfully, aku bukan orang yang bisa dengan mudah menghibur orang lain. jadi yang aku lakukan hanyalah memberi dia dua lembar tissue itu pun aku ambil dari meja managerku dan membiarkan dia menangis sepuasnya dan menenangkan diri.
Setelah jam kerja berakhir, kami belum pulang karena masih ada kerjaan yang belum selesai. kemudian ada telepon masuk, yang ngangkat Mbak D. Mbak D menutup telepon dan berkata padaku, "Dek, kita disuruh lembur soalnya masih dibelikan makan siang".
dengan bercanda aku menjawab, "mungkin dia merasa bersalah mbak tadi ngebuat pean nangis".
Well, the point is, we don't mind if we must work over time, that's our responsibility if our job hasn't done yet. tapi seenggaknya bisa kan ga teriak-teriak kaya petir di siang bolong jadi kita kerja juga enak.
Di kantor kami tidak menyentuh sedikit pun makanan tadi, tapi waktu tiba di kost ternyata perut kerucuk-kerucuk minta asupan gizi soalnya belum sarapan, ya sudah disikat aja akhirnya.
Aku sebenarnya senang-senang aja dikasih kerjaan baru, tapi yang bikin nyesek adalah orang yang nraining kami.
Bukannya gimana ya, suaranya itu lho ibarat kata kalo Mrs itu ngomong orang bolot pun langsung denger.
Pagi ini dimulai lah teriakan-teriakannya pada pemborong, aku memang belum terbiasa mendengar teriakannya karena aku tergolong baru kerja disitu.
ternyata suara bak petir di siang bolong itu tidak berhenti disitu, partner baru ku yang sudah 3 tahun kerja disitu menerina salah satu sambarannya.
semula aku tidak menyadari paska moment menegangkan itu, kemudian aku tersadar kalo Mbak D menangis. Oh no, aku ga tahu apa yang harus aku lakukan. truthfully, aku bukan orang yang bisa dengan mudah menghibur orang lain. jadi yang aku lakukan hanyalah memberi dia dua lembar tissue itu pun aku ambil dari meja managerku dan membiarkan dia menangis sepuasnya dan menenangkan diri.
Setelah jam kerja berakhir, kami belum pulang karena masih ada kerjaan yang belum selesai. kemudian ada telepon masuk, yang ngangkat Mbak D. Mbak D menutup telepon dan berkata padaku, "Dek, kita disuruh lembur soalnya masih dibelikan makan siang".
dengan bercanda aku menjawab, "mungkin dia merasa bersalah mbak tadi ngebuat pean nangis".
Well, the point is, we don't mind if we must work over time, that's our responsibility if our job hasn't done yet. tapi seenggaknya bisa kan ga teriak-teriak kaya petir di siang bolong jadi kita kerja juga enak.
Di kantor kami tidak menyentuh sedikit pun makanan tadi, tapi waktu tiba di kost ternyata perut kerucuk-kerucuk minta asupan gizi soalnya belum sarapan, ya sudah disikat aja akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar