27 Okt 2013

Atraksi Yang Ga Elegan Sama Sekali

Hari ini adalah jadwalnya ke kondangan temen semasa SMA. Bulan ini banyak banget ya yang nikah. Pengennya mau nabung bulan ini eh di akhir bulan malah kondangan dimana-mana. Mungkin karena awal bulan depan sudah masuk bulan suro (tanggalan jawa), jadi bulan ini pada ngebut mau nikah semua.
Temenku yqng nikah ini rumahnya di Sawahan deket dengan tempat wisata air terjun sedudo yang seumur hidupku aku belum pernah kesana.
perjalanan dari berbek ke sawahan lancar banget, seperti biasa aku dibonceng ama my ex-roomate. setelah nyampe pasar sawahan ambil jalan ke kiri. omagod, jalannya extreme (buatku). Mengingatkanku jalan di songgoriti malang. Saat mau ke rumah temenku itu jalannya menanjak, dan barangkali pula gigi motor temenku itu masih masuk 2 jadi ga kuat menanjak. Sebelum melorot mundur sama temenku dikurangi giginya biar kuat naik. Eh belum resmi dikurangi udah digas, jadilah kami aksi ngetril bahasa jawanya. sumpah ga elegan banget, kaki ku sampe jumpalitan padahal lagi pake rok, untung aja ga nyingkap. Hatiku waktu itu jumpalitan waktu turun motor.
Sampai waktu kami lagi makan bapak-bapak di luar membicarakan kami yang lagi beratraksi. Omagod.

20 Okt 2013

Seperti Terjebak di Dalam Sumur Potensial

Aku baru membaca pesan dari salah satu teman dekatku, bahwa dia teringat akan masa lalunya.

Aku menjadi saksi masa lalunya itu, karena akulah orang tempat dia mengadukan isi hatinya tentang keadaan yang dia jalani.

Dari awal aku kurang setuju dengan hubungan asmaranya. Bukan karena hubungan yang dia jalani dengan seseorang yang dia kenal lewat dunia maya dan umur yang tidak bisa dibilang masih muda. bukan, bukan itu sebabnya.

Setiap kali dia cerita akan keadaannya aku selalu berkata kalau semua itu salah, apa pun alasannya. Dan selagi belum terlambat dia harus mengakhiri hubungan itu. Karena apa pun alasannya entah itu benar apa gak, semua itu tetap salah. Butting in the someone else's relationship, dia akan menjadi orang yang selalu terlihat jahat.

Tapi dia selalu berkilah kalau sudah terlanjur masuk, dia mundur akan tersakiti, maju pun juga tersakiti. sama-sama hancur. Tidak bisa meloncat pergi dari lubang itu. Seperti partikel kuantum yang terjebak di dalam sumur potensial yang tidak memiliki energi untuk bisa meloncat melewati dinding sumur itu. Sama-sama tersakiti mending maju aja. Itu yang selalu dia bilang ke aku yang membuatku tidak bisa bilang apa-apa lagi dan mengembalikan semua kaputusan ketangannya.

Untungnya dia sudah lama mengakhiri hubungan itu. Dan sekarang sudah bahagia dengan orang lain yang sudah sah baginya.

Hari ini aku diberitahu alamat blog dari masa lalunya. Aku baca, aku merasakan kegetiran hidup penulis blog yang dia masuki kehidupan pribadinya itu. I thought she might feel regret for butting herself in their so called relationship. Tapi, tidak apa, karena wajar seseorang melakukan kesalahan. karena kita bisa belajar dari kesalahan itu dan tidak mengulanginya. yang salah itu adalah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan.

For you, my friend, kamu sudah cukup melalui itu semua, sekarang adalah waktunya untuk menutup masa lalu itu. Aku selalu mendoakan hal terbaik bagi mu.

2 Okt 2013

Akhirnya Terbebas Juga Dari Auman Maut

Pagi ini Mbak Di dipanggil sang empu untuk menghadap karena ada beberapa laporan yang tidak sama dengan data.
Sekembalinya Mbak Di ke ruangan, dia mengoreksinya. Dan benar saja kita memang membuat kesalahan, koreksi : aku yang membuat kesalahan. Aku sama Mbak Di sudah resah dan gelisah katena kami takut menghadap si empu dan mendapatkan aumannya dengan sukarela.
Bagaimana tidak, aumannya itu bagaikan auman singa betina yang kelaparan. Memikirkannya saja keringat dingin merembes keluar dari pori-pori tengkukku.
Kami benar-benar tidak punya nyali, tapi kami tahu kami harus menghadapinya. Jam sebelas tepat, kami tahu sebentar lagi kalau kami tidak datang, si empu akan datang karena jam sebelas adalah jadwal berkumpul para pekerja untuk melaporkan jumlah pekerja borongan yang datang hari kemarin. Kami tahu kami akan segera menyambut bola itu.
Dimulai dengan aumannya kepada salah satu bapak pekerja lapangan, mendengarnya saja aku sudah mengekret, jantung jumpalitan, dan dan telinga langsung pekak rasanya.
I told one of my friend that i would face mak Empu's anger and madness, and I didn't know how to dealt with her. Dan temanku itu bilang I must face it.
Oh, betapa tubuhku sudah panas dingin. Kemudian Mbak Di bicara padanya dan bilang kalau ada tambahan data tapi belum di copy di file Report. Aku sudah bersiap-siap, sambil berdo'a dalam hati semoga kami bisa melewatinya tanpa lecet-lecet sedikit pun, lecet hati dan mental.
Fortunately, we made it. Oh, god bless us. kami bener-bener sukses terbebas dari amukannya. Memang doa orang yang teraniaya itu dikabulkan sepertinya benar adanya, hihihihihi.
Tapi kejadian hari ini memberi satu pelajaran yang patut diingat, bahwa lain kali harus sangat teliti. Ini tidak boleh terulang lagi. Karena jika sampai terulang lagi kami tidak akan tahu apakah nasibkami selanjutnya masih seberuntung ini.